Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Latest Posts

Kangen Suara Jelata - Frans Sartono

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8ED-UBUbil6rgKQ5dUaTQxd_AFKsj2-ffYFH3SroGjW1jM9z4dWNMIze1kQE5vYIRBspPKq6YEg3RP_RowyMytHor2CbwMhIHSZ78Y8fYBG1U7ZAlmnL7JP4mKFAv8G-UjuxFXp418IE/s1600/Kangen+Band+-+Jangan+Bertengkar+lagi.gif

Suatu siang di Kantor Warner Music, Jakarta, enam awak band melahap nasi bungkus sambil duduk lesehan di lantai atau duduk bersila di sofa. Mereka adalah personel Kangen Band, kelompok dari Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, yang belakangan naik daun.

"Pacarku cintailah aku/ Seperti aku cinta kamu/ Tapi kamu kok selingkuh."

Itu penggalan lirik lagu Selingkuh dari Kangen Band, yang menurut seorang produser terkesan agak "kampungan". Akan tetapi, justru nuansa kampungan itulah yang menjadikan perusahaan rekaman Warner mengambil Kangen Band.

Band bentukan 4 Juli 2005 itu kini tengah mencicipi ujung dari sebuah popularitas. Album pertama Aku, Kau & Dia yang dirilis Warner Music Indonesia (WMI) pada Februari 2007 terjual sekitar 300.000 keping. Ini termasuk angka cukup tinggi mengingat artis terkenal pun saat ini cukup sulit untuk meraih angka penjualan 50.000 kopi.

Jadwal konser keliling mereka padat. Bulan Juni lalu mereka tur ke belasan kota di Jawa Tengah, seperti Cilacap, Klaten, Jember, Tuban, Sidorajo, sampai Banyuwangi, dan Kalimantan. Di Sampit, Kalimantan, mereka tampil di hadapan sekitar 19.000 penonton. Kangen bahkan akan tampil pada konser akbar Soundrenalin 2007. Mereka kebagian tampil di Palembang (22 Juli) dan Surabaya (5 Agustus).

Kangen tengah mencicipi rezeki. Meski relatif "kecil" dibandingkan dengan perolehan band penghasil album sampai di atas satu juta kopi, awak Kangen sudah sangat bersyukur. Dodhy, sang gitaris, vokalis, dan penggubah lagu, bisa membeli sepeda motor, pesawat televisi, dan meja-kursi, serta membantu ayahnya yang bekerja sebagai penarik becak.

"Aku sudah meminta bapak untuk berhenti narik becak, tapi enggak mau. Katanya, baik untuk jantung," kata Dodhy Hardiyanto (23) tentang ayahnya yang bernama Paijo.

Setakat, itulah pengalaman paling dramatik dalam perjalanan hidup Kangen sebagai band. Kangen berawak Dodhy pada gitar dan vokal, Andika (vokal), Thama (gitar 2), Bebe (bas), Iim (drum), dan Izzy (keyboards). Mereka sama sekali tak menyangka akan diambil oleh Warner, perusahaan rekaman besar yang juga menaungi Jikustik sampai Maliq & D’Essential. Warner sebagai bagian dari perusahaan rekaman raksasa Warner Group juga mengedarkan album dari sederet nama terkenal, mulai Phil Collins, MUSE, My Chemical Romance, sampai Linkin Park.

"Ketika tiba di Jakarta, kami ketemu Pak Jusak (Produser WMI). Kami diajak makan. Meja makannya gede banget. Kami kaget saat diajak melihat studio rekaman. Kami peluk-pelukan dan menangis," kenang Dodhy saat berkunjung ke WMI, Agustus 2006.

Jelata

Mereka lahir dari realitas kehidupan rakyat jelata, bukan produk reality show. Dodhy pernah menjadi kuli bangunan. Bebe yang bernama lengkap Novri Azwat (18) membantu orangtua jualan nasi uduk di depan Rumah Sakit Abdul Muluk, Bandar Lampung. Rustam Wijaya (22) alias Tama adalah penjual sandal jepit. Iim bekerja di bengkel motor, sedangkan Andika (23), sang vokalis, adalah penjual cendol keliling.

"Makanya suara keras karena biasa teriak-teriak jualan cendol," seloroh rekannya.

Dodhy dan kawan-kawan biasa nongkrong menghibur diri sambil nyanyi di jembatan di Jalan Dr Sutomo. Sesekali, mereka berpatungan agar bisa berlatih band di studio rental. Mereka sering harus menjaminkan sepeda motor sebagai jaminan kekurangan biaya sewa studio.

Pada Juli 2005 Kangen membuat CD demo dan mengirimnya ke stasiun radio di Bandar Lampung. Mereka mengirim demo lagu Penantian yang Tertunda dan kemudian Tentang Aku, Kau & Dia. Karena jarang diputar, awak Kangen sengaja menelepon ke radio tersebut dengan berpura-pura sebagai pendengar yang meminta lagu itu untuk diperdengarkan.

Belakangan Tentang Aku, Kau & Dia sering diputar oleh radio tersebut. Sekitar empat minggu kemudian Dodhy mendengar lagu Kangen diputar oleh penjual CD di kaki lima di Pasar Tengah, Tanjung Karang.

"Waktu itu kami seneng banget denger lagu kami dibajak," kenang Dhody.

Lagu Kangen versi bajakan itu semakin populer pada pertengahan tahun 2006. Di radio, pasar, angkot-angkot di Lampung, sampai sejumlah mal di Jakarta sering memutar lagu Tentang Aku, Kau & Dia versi bajakan. Dari popularitas ala bajakan itu, Kangen banyak mendapat undangan manggung. Mereka pertama kali manggung di Pringsewu, Lampung, dengan honor Rp 800.000.

Popularitas Kangen itu kemudian terendus oleh semacam agen bernama Positif Art Management. Bulan Agutus 2006 Kangen mendapat panggilan untuk tampil di Jakarta. Bermodal uang pinjaman mereka berangkat ke Jakarta.

"Kami ketemu mereka dalam keadaan nganggur. Kami tawari mereka untuk main di Jakarta," kenang Sujana dari Positif Art Management.

"Kampungan"

Mengapa Kangen Band?

"Kami menyukai mass market (pasar massal) selain juga yang segmented—tersegmentasi. Yang segmented ini juga penting," kata Jusak Sutiono, Managing Director WMI yang ditemui di Kantor WMI, Jakarta.

Pasar massal dalam dunia dagang adalah kelompok konsumen paling besar untuk produk tertentu. Lebih spesifik lagi pasar massal untuk Kangen Band tersebut adalah kelompok C dan D. Mereka, dari parameter daya beli, adalah kelompok masyarakat menengah ke bawah.

"Mass market, kelas C dan D, kini dilupakan orang," kata Jusak.

Jusak menengarai, pasar massal cenderung menyukai lagu dengan melodi yang didominasi nada minor serta aransemen sederhana. Di telinga Jusak, Kangen Band menawarkan materi dengaran yang agak berbeda, yaitu adanya sentuhan Melayu dan Mandarin pada beberapa lagu mereka, seperti pada lagu Tentang Bintang atau juga Adakah Jawabnya.

"Dan lirik lagu agak kampungan itu tadi ha-ha-ha...." kata Jusak.

Lirik "kampungan" bisa diartikan sebagai penyampaian dengan kata-kata lugas, tanpa basa-basi atau dirangkai-rangkai agar terkesan indah atau puitis seperti terdengar pada lagu Selingkuh di atas. Semoga Kangen Band terus melejit menjadi band papan atas dan tidak lupa pada perjuangan mereka. Salut.

Sumber :  Harian Kompas, "Kangen Suara Jelata"
[ Read More ]

Biografi :

Wali Band adalah grup musik bergenre Lokal Pop Kreatif yang dibentuk pada 31 Oktober 1999, dengan personel terdiri dari Faank (vokal), Apoy (gitar), Tomi (drum), Ovie ((keyboard & synt), dan Nunu (bass). Album pertama mereka bertajuk ORANG BILANG dirilis 26 Maret 2008.

Dalam album tersebut, Wali mengandalkan lagu Dik sebagai hit single, di mana bintang sinetron Shireen Sungkar juga didaulat menjadi model video klip lagu tersebut. Selain beberapa single seperti Emang Dasar, Orang Bilang, Tetap Bertahan dan Egokah Aku.

Lagu Dik yang andalan grup yang memasukkan unsur dangdut itu tercatat hingga pertengahan Mei 2008, berhasil menjadi RBT (Ringbacktone) bagi sejuta pemilik ponsel. Ini menjadi barometer kesuksesan grup yang berangotakan lima pria itu.

Sukses album perdana, Wali akan segera merilis album keduanya. Sebelumnya, Wali telah merilis single jagoan dari album terbarunya, Cari Jodoh. Bahkan berkat RBT single Cari Jodoh ini, Wali mendapat hadiah umroh dari labelnya, Nagaswara.

Dalam momen Ramadhan 2009, Wali juga mengeluarkan single religius yang berjudul Mari Sholawat.

Single Cari Jodoh milik Wali ternyata telah dibajak oleh negara tetangga, Malaysia. Lagu ini sendiri telah diubah menjadi lagu remix. Wali sendiri bakal menuntut pertanggungjawaban dan akan memproses masalah pembajakan ini. 
Sumber : Kapanlagi.com
[ Read More ]


ST12 adalah grup musik beraliran musik Melayu. ST12 didirikan di Bandung oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokal), dan Iman Rush (gitar).

Awalnya, keempat personel ini tak
[ Read More ]